Pada hari Senin, 19 Juli 2021, SMK St. Louis Surabaya mengadakan Misa Pembukaan Tahun Pelajaran 2021/2022 untuk memohon berkat dan mengucap syukur atas anugerah Tuhan sebagai permulaan dari tahun ajaran baru. Misa ini dipimpin oleh romo Martius Irwan Yulius, CM. Untuk memperlambat laju penularan virus Covid-19, protokol kesehatan yang ketat masih diterapkan selama misa pada hari ini.
Pada hari ini Romo mengawali homilinya dengan kalimat “Kasih Allah itu nyata walaupun hidup itu sulit, namun kita percaya kalau Tuhan tetap mengasihi”. Romo mengatakan bahwa kita seringkali kurang menyadari apakah kita bersyukur akan kasih Tuhan. Padahal rasa syukur adalah bagian penting dari hidup. Romo memberi contoh seperti bangsa Israel yang dibawa keluar oleh Musa untuk diselamatkan, tapi bangsa Israel justru tidak percaya, tidak bersyukur, dan bahkan memaki Musa. Musa kemudian menjawab “Jangan takut, tetaplah berdiri, perhatikan keselamatan dari Tuhan dan hari ini juga akan diberikannya kepada kalian”. Itu mengatakan bahwa walupun bangsa Israel tak bersyukur, Tuhan tetap menyelamatkan dan mencintai mereka. Romo juga mengumpamakannya seperti Ahli Taurat dan Orang Farisi yang selalu meminta tanda akan cinta Tuhan yang terah diberikan kepada mereka, namun mereka tak menyadarinya. Yesus menanggapi mereka dengan berkata “Angkatan yang jahat dan tak setia ini menuntut suatu tanda”. Romo kemudian menyimpulkan bahwa sikap tidak punya rasa syukur itu adalah sebuah kejahatan. Dan karena itu mereka tidak pernah berbuat baik.
Romo mengatakan bahwa mendapatkan pendidikan adalah suatu rahmat yang luar biasa dan rahmat itu harus dikembangkan. Jadi bagaimanakah dengan kalian? Apakah kalian sudah bersyukur untuk hari ini? Apakah kalian bersyukur untuk setiap hembusan nafas kalian? Dan bagi para peserta didik baru, apakah kalian bersyukur bisa menjadi murid di SMK St. Louis Surabaya? “Rasa syukur dapat menjadi sikap yang sangat penting untuk memulai sesuatu. Karena dari sanalah orang mendapat energi untuk melakukan banyak hal dan melakukan yang terbaik” akhir romo pada homilinya. Terima kasih telah membaca. Semoga rahmat Tuhan menyertai kita semua.