Situasi kehidupan sosial politik sekitar tahun 1967 dibawah orde baru pada saat itu boleh dikatakan cukup stabil, hal ini berdampak pada menggeliatnya sektor ekonomi, efeknya pada usaha-usaha mikro dan makro membutuhkan banyak tenaga kerja terampil tingkat menengah. Dipihak lain, kemampuan ekonomi masyarakat juga berkembang, seiring dengan pertumbuhan kesejahteraan itu, masyarakat membutuhkan pilihan sekolah kejuruan yang dapat mencetak tenaga terampil tingkat menengah untuk mengisi peluang pekerjaan diberbagai sektor.

Dilatarbelakangi oleh situasi saat itu, beberapa Imam Conggreasi Misi (CM) dibantu oleh beberapa awam praktisi dan penggerak bidang pendidikan berupaya mencari solusi, akhirnya disepakati untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan teknik, berupa sekolah kejuruan di bwah yayasan Mardiwijana. Selanjutnya mulailah dibuka sebuah Sekolah Teknik Menengah (STM) yang diberi nama “St. Louis”, dan ditetapkan bersamaan dengan pesta nama St. Aloysius Gonzaga, tanggal 21 Juni 1976.

Pada awal berdirinya SMK Katolik St. Louis (dulu STM St. Louis) membuka satu jurusan, yaitu Elektronika Komunikasi dengan lokasi sekolah di Jl. Dr. Sutomo no. 7, yang sekarang berubah menjadi Jl. Polisi Istimewa no. 7 Surabaya, dan semua fasilitas masih meminjam SMA Katolik St. Louis, sementara untuk kebutuhan praktikum bekerjasama dengan Laboratorium LPK Universitas Widya Mandala. Dalam perkembangannya pda tahun 1980 dibuka jurusan Mekanik Otomotif, yang didukung oleh CV. Gunawan Motor, PT. Safari Megah Automotive Centre Surabaya, dan bengkel material Kodan V Brawijaya.

Untuk mengantisipasi perkembangan sekolah yang semakin pesat dan juga upaya memenuhi standart pendidikan, maka sejak tahun 1982 SMK Katolik St. Louis dipindahkan ke lokasi baru milik suster-suster Putri Kasih, di Jl. Tidar 117, yang dikenal dengan komplek Don Bosco. Sekaligus pada tahun itu dibukalah jurusan baru, yaitu jurusan Bangunan Gedung dan jurusan Listrik Arus Kuat, tetapi karena sepi peminat maka satu tahun kemudian 1983 jurusan Listrik Arus Kuat ditutup dan sebagai gantinya dibuka jurusan Teknik Mesin. Berikutnya menyusul berturut-turut, tahun 2004 dibuka jurusan baru, Teknik Informatika Komersial yang dalam perjalanannya berkembang menjadi Teknik Komputer Jaringan, dan kemudian Teknik Komputer Informatika. Sedagkan program paling akhir yang dibuka adalah Teknik Sepeda Motor.

Status sekolah yang diakreditasi oleh Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah sejak tahun 1987 berstatus Disamakan, konsekwensinya tentu pada peningkatan terus menerus kinerja sekolah menjadi tuntutan yang harus terus diperjuangkan. Untuk mewujudkan cita-cita bersama warga sekolah “Terwujudnya lulusan terampil yang berkepribadian unggul dalam semangat St. Vincentius” terus menjadi titik fokus perhatian setiap warga sekolah, termasuk pengelolaan sostem manajemen mutu yang terstandart ISO 9001:2008 dari URS, yang diakreditasi oleh UKAS (United Kingdom Accrediation on Services) sebagai perwakilan pemerintah Inggris.

Selain memiliki tujuan yang berorientasi kepada bidang akademik tersebut, sejak 1989/1990 SMK Katolik St.Louis juga menerapkan Sistem Pendidikan dengan sebutan “kolese”, suatu istilah yang berasal dari bahasa Latin “collegium”, yang artinya dimana orang datang untuk mencari dan mendapatkan bekal hidup bagi masa depannya. Dengan istilah baru ini SMK Katolik St.Louis ini benar-benar ingin meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap para peserta didik demi persiapan masa depannya.